Oleh Ingrida Astuti Lestari
Tidurlah…
Jangan membuat malam tambah panjang, katanya
Sabtu pagi embun memanggil
Untaian rasa kembali tercabik
Membuatnya biasa berhenti memulai
Menatapmu pada kopiku
Ahh…
Aku muak dengan fatwa idealisme
Tutup saja bajumu di kebisuan jalan
Lain kali aku menikmatinya
Ini alamku!
Mengenalmu di atas lembar kosong
Pada cangkir kopiku
Aku ingin menunjukkan
Kebebasan izin syarat tanpa batas
Demi memenuhi syahadat asrama yang terbatas
Aku tidak akan pernah puas denganmu
Karena kamu adalah kopiku dalam kertas kosong
Kemolekanmu menutup pena tajamku
Untuk menuliskannya pada lembar putihku
Ketika mataku terpejam, yang kulihat hanya remang-remang kegelapan
Dan aku hanya menjadi penikmat
Dari tubuhmu yang risau
Kamu perempuan kedua yang hebat pada kertasku
Penikmat kopi pada cangkirku
Tidurlah…
Siapa tau nanti malam kau bermimpi
Mengenakan gaun pengantin
Karena itu cita-cita kartini zaman edan
Aku ingin kamu jadi harimau pada jiwaku
Dengan niatmu