Mengenangmu
Kenangan selalu berjalan
Tertatih dalam benak
Meniti perjalanan panjang
Tentang sebuah rasa yang tertinggal
Pada relung hati ketika sunyi
Bersemayam bersama rindu
Kadang kala…
Kata manismu pada lirik sajak
Yang kuterbangkan bersama angin
Ada harapan di sana
Untuk menghampiri di suatu ketika
Sembari bercerita
Tentang janji yang pernah kita bisikkan
Ah… engkau cintaku
Cintamu selalu memercik
Pada rindu yang kiat memikat
Kau ada…
Bersama dalam segala kebahagiaan
Yang menyelimutiku
Gigil rindu
Saat sepoi angin membawa sajakmu
Menerpa kalbu
Perlahan saat mengenangmu
Mengingat kembali cerita lama
Yang pernah kita raut bersama
Seuntai Kata Syukur
Aku tak seperti mereka
Yang suka bermain kata puitis
Untuk memuji kebesaran nama-Mu
Aku tak seperti mereka
Yang selalu menguntaikan kata bijak
Memuliakan keagungan-Mu
Aku tak seperti mereka
Yang suka membisik kata romantis
Untuk meluluhkan belas kasihan-Mu
Apakah karena aku lemah?
Ya, memang aku lemah
Aku tidak seperti mereka
Bergaya kata puitis yang penuh makna
Bergaya menguntaikan kata bijak yang penuh arti
Bergaya membisikkan kata romantis yang penuh cinta
Tapi… bukan berarti aku melupakan-Mu
Melupakan kebesaran-Mu pada setiap langkahku
Aku hanya lebih memilih kata bersyukur
Untuk kebesaran-Mu dalam hidupku
Memilih kata terima kasih
Untuk keagungungan nama-Mu dalam jejakku
Kata inilah yang lebih bermakna bagi diriku
Untuk memuliakan nama-Mu
Nita, 30 Agustus 2020